BOOKING TIKET PESAWAT

Berterbangan

Berterbangan. Info sangat penting tentang Berterbangan. Mengungkap fakta-fakta istimewa mengenai Berterbangan

Saya amat bosan dengan hidup saya, hidup tanpa makna yang jauh lebih tidak berguna dibandingkan dengan hidup burung di langit itu. Apa sampeyan sudah cukup menikmati hidup sampeyan yang sekarang? Lihatlah kehidupan orang lain di sekitar sampeyan, lihatlah kehidupan makhluk lain di sekitar sampeyan, hidup macam apakah yang sampeyan inginkan? Hidup ini amat tidak adil, amat sangat tidak adil. Ketika anak raja Brunnei Darussalam dilahirkan, sudah menganga di depan mukanya tahta kerajaan beserta segala harta warisan orang tuanya. Sedangkan hidup bagi seorang anak cacat yang dilahirkan di kolong jembatan adalah tidak lain hanya sebuah penjara tanpa sebab. Kalau saya, dapat menentukan sendiri hidup macam apa yang saya miliki, dapat menentukan sendiri jalan hidup saya, dapat menentukan sendiri bagaimana kehidupan saya; maka ada 3 macam kehidupan yang mungkin saya pilih. Pertama adalah hidup sebagai burung tanpa otak yang tidak mempunyai beban dan tidak membebani siapapun dalam hidupnya. Kedua, adalah hidup tanpa akhir, hidup selama-lamanya tanpa ada kematian, hidup tanpa akhir untuk mengetahui apa sebenarnya hidup ini. Karena saya rasa waktu hidup saya yang sekarang adalah amat sangat singkat. Dan yang terakhir, adalah tidak pernah hidup sama sekali. Akan menjadi pilihan yang paling indah. Bayangkan, tanpa hidup, tanpa masalah, tanpa segalanya, bahkan tidak dapat merasa, dan tidak tahu apa masalah itu sendiri. Ini dari saya (admin); Kenapa ya orang selalu mencari makna kehidupan? Dalam agama, itu sudah dijelaskan dengan cukup gamblang. Hidup itu pengabdian. Mengabdi pada Tuhan, pada sesama, pada alam, pada kehidupan itu sendiri. Tapi selalu saja ada yang ingin punya falsafah sendiri. Barangkali ada yang lebih tahu? Pernah merasa bersedih karena melihat orang lain sedang berada dalam keadaan menyedihkan? Atau jadi menangis saat tahu ada seorang anak yang menangisi kematian ibunya? Atau mungkin pernah mengkhawatirkan seorang teman yang terancam akan di-PHK dari tempatnya bekerja? Hal-hal seperti itu membuat kita menjadi merasa tertekan. Hari-hari jadi diwarnai dengan kesedihan. Padahal kita ingin bisa selalu dalam keadaan bahagia. Ada satu ilustrasi bagus yang bisa menggambarkan keadaan-keadaan diatas. Begini ceritanya, ada seorang perawat yang sudah lebih dari 5 tahun bekerja di bagian perawatan anak di sebuah rumah sakit. Tapi seminggu yang lalu ia minta dipindahkan ke bagian lain di rumah sakit itu. Lho..., memangnya kenapa? "Saya sudah tidak tahan lagi merawat anak yang pasti akan meninggal karena penyakit kankernya. Itu terlalu menyedihkan bagiku", jawab perawat tersebut. Situasi yang mirip seperti itu mungkin sering Anda alami. Dalam dunia psikologi, itu disebut "Empathy Distress" atau stress akibat empati. Perasaan tertekan karena merasakan penderitaan orang lain. Tekanan ini biasanya membuat kita malah lebih memilih untuk menghindari situasi seperti itu. Memangnya siapa yang kepingin terus-menerus tertekan perasaannya? Untuk mengatasi fenomena psikologi itu, orang-orang yang bidang pekerjaannya banyak mengurusi masalah atau kepentingan orang lain mulai diajarkan cara-cara untuk mengelola rasa tertekan itu secara efektif tanpa harus kehilangan rasa empati. Coba bayangkan, bagaimana jadinya kalau petugas rukun kematian malah menangis histeris karena sedih melihat orang lain meninggal dunia. Bisa-bisa jenazah itu tidak jadi diurusnya. Wekekeke... Memang ini tidak menjadi semudah membalikkan telapak tangan. Emosi atau perasaan kita harus terus-menerus dilatih. Tapi mudah-mudahan ini tidak membuat kita menjadi kebal rasa atau dingin secara emosi. Sebab menghibur orang yang sedang sedih bukan malah dengan cara ikut bersedih juga. Tapi mengajaknya untuk tersenyum, bahkan tertawa. Buatlah ia menjadi lebih terbuka untuk bisa selalu menerima realitas. Begitulah kehidupan. Sebisa mungkin harus dihadapi dengan senyum. Bukan malah untuk dihindari.


BOOKING TIKET PESAWAT
Powered By : Blogger