Kiat praktis belajar berbisnis online
Bisnis Tiket Pesawat
Bisnis Online sebagai pilihan profesi. Mengapa tidak? Menjadi pebisnis online bagi sebagian orang di kalangan pengguna internet sudah menjadi sesuatu yang wajar. Tidak ada bedanya dengan profesi yang lain. Hanya medannya saja yang berlainan. Jika dalam bekerja, seorang pekerja offline banyak menghadapi orang lain, maka pekerja online (pelaku bisnis online) juga menghadapi situasi yang sama. Mungkin malah lebih banyak lagi orang yang harus dihadapi, dilayani. Hanya saja tidak dihadapi secara langsung. Tapi tidak tertutup kemungkinan akan menghadapinya secara langsung, jika diperlukan. Bagi kebanyakan kalangan awam, bisnis online masih terasa aneh. Mereka selalu menyangsikan bahwa bidang ini bisa dijadikan mata pencaharian, apalagi dijadikan sebagai profesi utama. Jika disebutkan nama-nama orang yang sudah membuktikan diri sebagai pebisnis online yang sukses dan menjadi makmur karena kegiatan onlinenya, orang awam hanya akan bilang, "Ah…, itu hanya cerita yang dibuatnya saja. Supaya kita mau membeli yang dia tawarkan". Mungkin kita sulit untuk menjadi seorang pebisnis online sekaliber Mark Zuckerberg (pendiri Facebook), Larry Page dan Sergey Brin (pendiri Google Inc.), atau Jeff Bezos (pendiri Amazon.com). Mereka pebisnis online dalam arti yang sebenarnya. Mereka menjadi orang yang kaya raya dengan memanfaatkan jaringan internet. Bagi mereka, internet adalah obyek eksploitasi. Mereka memang sangat menguasai bidang itu. Dan kita, khususnya saya, baru dalam tahap belajar cara-cara berpromosi melalui internet. Belajar menawarkan produk atau program bisnis online yang saya ikuti. Istilah yang lebih kasar, baru pada tahap belajar mencari downline. Menurut artikel-artikel yang saya baca di beberapa situs (khususnya weblog), ternyata masyarakat masih enggan mengakui pebisnis online sebagai profesi nyata. Bahkan mungkin malah banyak yang tidak mengetahui keberadaan profesi online ini. Sebutan bisnis online itu sendiri sepertinya hanya dipahami oleh para pelaku bisnis online dan sebagian komunitas blogger. Bahkan konyolnya, ada orang-orang yang suka mengikuti program bisnis online tertentu tidak menyadari bahwa mereka sedang berbisnis online. Selama beberapa bulan ini saya sedang belajar menggeluti jalur bisnis online. Kegiatan ini ternyata memang sangat menyita waktu. Saya jadi sering berlama-lama dalam mengakses internet. Berdiam dalam kamar dan duduk di depan laptop. Orang-orang di sekitar saya cenderung menganggap saya sedang keranjingan bermain internet. Sering kali mereka menegur saya karenanya. Dan saat saya menjelaskan apa yang sedang saya lakukan, mereka cenderung menganggap saya sedang mengada-ada atau bercanda. Dalam benak mereka mungkin berkata begini, "Cuma duduk-duduk di depan komputer koq bisa dapat duit sih. Koq enak banget. Ada-ada aja si Johan ini". Hehehe… Kejadian-kejadian kecil seperti itu makin menyadarkan saya, bahwa orang-orang seperti itu harus disadarkan bahwa profesi sebagai pebisnis online itu memang ada. Seperti halnya nelayan yang mencari nafkah di laut, dan petani, karyawan, atau pedagang yang cenderung mencari nafkah di darat. Dan masih ada lagi profesi lain yang mencari rejeki pada medan yang berbeda, pebisnis online. Seharusnya saya tidak terpengaruh dengan pandangan orang-orang di dekat saya tentang bisnis online yang sedang saya pelajari ini. Sesuatu yang baru bagi saya, hingga untuk memberikan penjelasan tentang apa dan bagaimana bisnis online pun saya belum bisa. Tapi meskipun begitu, saya sudah merasakan hasil dari profesi ini. Belum banyak, tapi itu sudah membuat saya percaya bahwa bisnis online memang memberikan hasil dan memang bisa dijadikan sebagai mata pencaharian. Hingga suatu saat saya pun akan menganggap bahwa bisnis online adalah profesi saya yang sebenarnya.
7 tahun yang lalu