BOOKING TIKET PESAWAT

pendekatan kekuatan diplomasi dalam pengembangan pertahanan

pendekatan kekuatan diplomasi dalam pengembangan pertahanan. Info sangat penting tentang pendekatan kekuatan diplomasi dalam pengembangan pertahanan. Mengungkap fakta-fakta istimewa mengenai pendekatan kekuatan diplomasi dalam pengembangan pertahanan

pendekatan kekuatan diplomasi dalam pengembangan pertahanan Kotabumi Menurut dia, pengembangan profesionalisme TNI merupakan investasi yang wujudnya tak terlihat, namun sangat bermanfaat, terlebih dengan berkembangnya pendekatan kekuatan diplomasi dalam pengembangan pertahanan dunia saat ini. "Perkembangan kekuatan diplomasi memungkinkan setiap negara berintegrasi untuk mempertahankan wilayahnya dari ancaman," ucapnya. Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno mengatakan, kapal selam pertama dari tiga unit yang dipesan dari Korea Selatan, akan selesai pada 2015. "Untuk yang pertama diperkirakan selesai pada 2015," katanya, di sela Rapat Pimpinan TNI 2012 di Mabes TNI, Jakarta, Rabu. Ia menegaskan kontrak pengadaan tiga kapal selam baru untuk TNI Angkatan Laut telah ditandatangani antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dengan perusahaan galangan kapal asal Korea Selatan, Daewoo Shipbuilding Marine Enginering (DSME). Kontrak tersebut ditandatangani pihak Kemhan RI diwakili oleh Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemhan RI Mayjen TNI Ediwan Prabowo, sedangkan pihak DSME diwakili oleh President & CEO DSME Sang-Tae Nam pada Desember 2011. Kasal menambahkan, untuk kapal selam pertama itu sepenuhnya dibuat di Korea Selatan, dan dua unit sisanya akan dikerjakan bersama antara Indonesia dan Korea Selatan untuk selanjutnya sepenuhnya dikerjakan Indonesia yakni PT PAL. Senada dengan Kasal, sebelumnya Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menjelaskan dalam kontrak itu ada ketentuan mengenai mekanisme alih teknologi mulai dari awal hingga akhir pengadaan selesai seluruhnya. "Artinya dari awal pembelian proses alih teknologi itu sudah berjalan, yakni dengan mengirimkan sejumlah teknisi yang masa kerjanya masih panjang untuk melihat langsung proses pembuatan kapal selam itu," ujar Wamenhan. "Pengadaan sumber daya manusia yang akan dikirim ini menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia, khususnya PT PAL. Dan jumlahnya relatif besar minimal 50 orang," ujar Sjafrie. Pada pengadaan tahap kedua, para teknisi yang telah dikirimkan tersebut diharapkan mulai terlibat dalam hal-hal teknis menyangkut pembuatan kapal selam. "Nah disini mulai ada interaksi fisik langsung para teknisi kita dalam proses pembuatan kapal selam. Jadi, peran negara produsen sudah sekitar 50 persen diambil oleh para teknisi kita," tutur dia. Sjafrie menambahkan selama proses pembuatan dua kapal selam itu selain menyiapkan dan mengirimkan para teknisi juga sudah dibangun pula galangannya. "Sehingga semua ini berjalan paralel," katanya. Selanjutnya, ujar Sjafrie, pada pembuatan kapal selam ketiga sudah dapat dilakukan di Indonesia dan seluruhnya dilakukan oleh tenaga-tenaga Indonesia. "Itu kebijakan dasar, strategi besar dalam mekanisme pengadaan alat utama sistem senjata yang ditetapkan Indonesia baik untuk pengadaan alat utama sistem senjata berteknologi tinggi seperti kapal selam, maupun berteknologi sedang," kata Wamenhan. Dua unit pesawat jet tempur Sukhoi TNI Angkatan Udara akan tiba dari Rusia pada tahun 2012 ini, kata Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat usai menghadiri Rapat Pimpinan Kementerian Pertahanan di Jakarta, Senin. Dua unit pesawat Sukhoi jenis SU-30MK2 itu, merupakan bagian dari enam unit pesawat jenis tersebut yang dibeli Indonesia untuk TNI Angkatan Udara. "Tahun 2012 rencananya akan didatangkan dua pesawat, selanjutnya tahun 2013 dua pesawat, dan tahun 2014 dua pesawat lagi," kata Imam. Saat ini TNI AU telah memiliki 10 unit jet tempur Sukhoi yang terdiri atas enam Sukhoi Su-27 SKM dan empat Sukhoi Su-30 MK2. Skuadron udara Sukhoi bermarkas di Skuadron 11 Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin, Makassar. Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin selaku Sekretraris Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) didampingi sejumlah pejabat di lingkungan Kemhan dan Mabes TNI Angkatan Laut serta Tim Verifikasi KKIP, Rabu (4/1) melakukan kunjungan kerja ke sejumlah perusahaan galangan kapal di Batam, Kepulauan Riau.


BOOKING TIKET PESAWAT
Powered By : Blogger