Koperasi dan perdagangan bebas. Koperasi Online Business Plan KSU-Nuari, Koperasi Serba Usaha Nurani Amal Mandiri. KEMENTERIAN Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKNf) meminta perdagangan bebas dengan China (China-ASEAN Free Trade Agreement) industri kecil dan menengah berlangsung bertahap. "Yang jelas, itu akan sebagai bargaining dengan Departemen Perdagangan, kami ndak bisa sepenuhnya menolak kebijakan itu sudah disepakati. Implementasinya tidak sena merta total, bisa gradual, kami tetap komitmen (melindungi UKM, Red) dengan pertimbangan kesiapan entrepreneur lokal," kata Menteri Negara Koperasi dan UKM Sjarifuddin Hasan di Jakarta.
Koperasi Online Business Plan KSU-Nuari, Koperasi Serba Usaha Nurani Amal Mandiri. Sjarifuddin mengatakan, pemerintah akan membahas konsekuensi pemberlakuan perdagangan bebas terhadap UKM. Perdagangan bebas dapat dilakukan dengan mempertimbangkan kesiapan pelaku usaha. Dia tak memungkiri iika perjanjian perdagangan bebas di era globalisasi ndak dapat ditunda. Untuk itu, UKMhirus siap memasuki persaingan bebas cepat atau lambat. "Kita harus bersiap lewat improvisasi produk-produk UKM," ujar dia. Dia mengatakan, akan mendaftar kriteria industri yang sudah dan belum siap terhadap perdagangan bebas. Daftar itu akan diajukan ke Departemen Perdagangan sebagai pertimbangan bernegoisasi dalam pertemuan dengan negara terkait.
Pengajuan negoisasi ini, katanya, tidak untuk menghambat atau menolak kesepakatan perdagangan bebas yang segera berlaku.
Wakil Ketua Umum Bidang UMKM Kamar Dagang dan Industri (Kadin) lndo-nesia, Sandiaga Uno mengungkapkan, pemberlakuan perdagangan bebas masih menjadi perdebatan di internal Kadin. "Saya berpendapat perlu penataan UKM. Kita belum punya penataan baku bagaimana tata kelola perdagangan."
Saat ini, penataan perdagangan UMKM dan usaha besar masih dalam rancangan Undang-Undang Perdagangan. Pemberlakuan perdagangan bebas dinilai memberikan keuntungan, meski ada sektor yang akan dirugikan. Pelaku UKM memerlukan perpanjangan waktu hingga tiga tahun mendatang agar produk berdaya saing.
Menurut dia, produk konsumsi harian (consumer goods) domestik paling rentan menghadapi persaingan bebas. "Namun, melihat pertumbuhan ekonomi saat ini, saya tidak khawatir," ucap Sandiaga. Untuk itu, perlu kajian lebih jauh mengenai kesiapan perdagangan bebas antara lain, mempersiapkan wirausaha muda lebih banyak. Usahawan muda diharapkan menghasilkan produk lebih inovasi dan berdaya saing.
Pemerintah, harus membuat aturan yang berpihak pada UKM antara lain, menumbuhkan daya beli. Pada saat pemberlakuan CAFTA Januari 2010, tarif bea masuk (BM) sejumlah produk impor sebesar nol persen.
7 tahun yang lalu