BOOKING TIKET PESAWAT

ekonomi

ekonomi. Info sangat penting tentang ekonomi. Mengungkap fakta-fakta istimewa mengenai ekonomi

ekonomi. Pulau Bunyu Kalimantan Timur. Negara-negara BRIC semakin diperhitungkan di panggung internasional, bahkan dalam membahas solusi krisis ekonomi dunia, negara industri G-7 yang biasa mendominasi dalam keputusan ekonomi global, kini tidak bisa meninggalkan mereka. Pada akhirnya G-7 memperluas kelompoknya menjadi G-20 pada akhir tahun 2008, termasuk di dalamnya BRIC, untuk membuat kebijakan ekonomi multilateral untuk bisa keluar dari krisis ekonomi yang dikhawatirkan berkepanjangan ini.

Sebenarnya yang menjadi kekuatan BRIC, tidak sekedar populasi yang besar (40 persen populasi dunia) dan wilayah yang luas (sekitar 25 persen wilayah dunia), namun peningkatan perekonomian negara masing-masing yang berkembang pesat dan kekokohan perekonomiannya dalam lalu lintas perdagangan dunia. Dari empat negara itu kalau digabungkan, nilai produk domestik bruto (PDB) yang dimilikinya mencapai 15 persen dari PDB dunia dan pangsa cadangan devisanya mencapai 42 persen dunia.

Secara rinci, China yang terunggul dari tiga negara lainnya, yang tercatat PDB tahun 2008 menduduki tempat ketiga setelah AS dan Jepang. Bahkan China diprediksi dalam beberapa tahun akan bisa melampaui Jepang. Sementara PDB 2008 Rusia menduduki peringkat ke-8, Brasil peringkat ke-10 dan India peringkat ke-12 .

Cadangan devisa yang dimiliki BRIC hampir tiga triliun dolar AS, yang merupakan cadangan devisa paling besar di dunia. China sendiri merupakan negara pemilik cadangan devisa terbesar di dunia dengan hampir dua triliun dolar AS. Namun kepemilikan cadangan devisa yang besar itu belum memberi keamanan perekonomian negaranya, karena selama ini devisa itu dipegang dalam denominasi dolar AS, yang pamornya kian merosot seiring perekonomian AS yang suram. Oleh karena itu upaya perubahan denominasi dolar AS yang kini mudah goncang itu menjadi suatu yang mendesak. Menurut pejabat Deplu China Wu Hailong, usulan beberapa negara untuk mengembangkan alat tukar baru internasional bertujuan memastikan keamanan devisa masing-masing negara agar tidak melemah nilainya karena depresiasi.

Tidak hanya masalah mata uang internasional, negara-negara BRIC mendesak agar komposisi pemegang suara di lembaga keuangan multilateral, IMF (Dana Moneter Internasional) sudah selayaknya diubah, yang saat ini didominasi AS, Jepang dan negara-negara Eropa. Apalagi pada saat IMF yang kondisinya tengah limbung, malah tiga negara (Brasil, Rusia dan China) yang siap sedia membantu masalah keuangan IMF melalui pembelian obligasi IMF totalnya 70 miliar dolar AS. Total dana suntikan itu berasal dari China sekitar 50 miliar dolar, Brasil dan Rusia masing-masing 10 miliar dolar AS.

Tentunya dengan bantuan suntikan dana bisa memberikan tekanan untuk mereformasi struktur IMF secara adil. Sementara kepemilikan suara BRIC di tubuh IMF saat ini masih kecil, tercatat suara China hanya menguasai 3,7 persen, Rusia 2,7 persen, Brasil 1,4 persen, dan India 1,9 persen suara, bandingkan dengan Belgia yang perekonomiannya sepertiga Brasil malah memiliki 2,09 persen suara.

Masih terkait dengan IMF, BRIC menyerukan mata uang IMF berupa SDR (Special Drawing Rights) yang selama ini bergantung pada keranjang mata uang AS, euro, yen dan pounsterling, harus diubah. Perubahan itu, menurut pejabat Rusia, diusulkan memasukkan mata uang rubel Rusia dan yuan China. "Pada dasarnya pertemuan puncak BRIC ingin menciptakan kondisi tata ekonomi dunia yang lebih adil dan atmosfir yang lebih baik guna menyelamatkan tugas global yang mendesak," kata Medvedev.


BOOKING TIKET PESAWAT
Powered By : Blogger